#29 – Berterima Kasih Pada Matematika

 

Pada 2022, Pustaka Jaya menerbitkan buku Kepalungan Budaya: Batas Pengetahuan, Pemberdayaan Iptek dan Ilmuwan Masa Depan. Buku memuat sekumpulan tulisan ahli astronomi Bambang Hidayat. Ilmuwan kelahiran Kudus, 18 September 1934 tersebut adalah nama penting dalam keilmuan di Indonesia.

Topik demi topik dihadirkannya sedemikian rupa dengan reflektif dan analitis. Kita diajak mengerti akan keterhubugan yang terjadi pada ilmu-ilmu. Bambang memiliki pamrih akan setiap zaman senantiasa lahir generasi angkatan muda yang menekuni ilmu dan pengetahuan.

Ia memberi kepercayaan diri terhadap generasi muda, “Bangsa Indonesia masih perlu pemikir sains”. Di babak lain, ia sempat mengeluhkan masih minimnya pengajaran ilmu pengetahuan dasar tak terkecuali pada bidang matematika.

Mafhum, dua peranan untuk menngatasi hal itu yang dicatat adalah peranan orangtua dan guru. “Sebaliknya keingintahuan yang kritis harus sudah dikembangkan semenjak mereka duduk di tingkat pendidikan ekunder, bahkan mulai dari sekolah dasar,” ungkapnya.

Keterangan makin mengingatkan guru. Kita berhak menyatakan bahwa gurulah menjadi satu sosok penting yang mengenalkan pada luasanya ilmu dan pengetahuan. Tak terkecuali di sana mengenai matematika.

St Kartono dalam bukunya Menjadi Guru untuk Muridku (2011) menjelaskan akan segenap hal mengenai dunia pendidikan. Ia memberi pandangan akan keberadan guru. Tulisnya: “Guru mempunyai andil besar dalam membawakan materi pelajaran yang tidak gampang menjadi gamblang bagi siswa di kelas.”

Kalimat itu berkelindan pada kemauan guru dengan memaksimalkan energi untuk berbuat kreatif pada murid-muridnya. Sementara itu, Iwan Pranoto dalam bukunya Kasmaran Ilmu Pengetahuan (2019) menekankan pada semangat kejuangan dan kemerdekaan di kelas.

“Guru berdaya akan otomatis memicu atmosfer subur sehingga pelajar bergairah bermatematika dan bersains; bukan beriman kepatuhan pada rumus dan ketakutan yang salah.” Kita pernah belajar matematika, dan ada pula yang terus menekuni. Terima kasih layak disampaikan pada matematika, dengan di baliknya ada guru yang tekun, kreatif, dan terus berjuang pada kebernalaran.[]

 

*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak