#24 – Tutorial Bermatematika

 

Pada abad XXI, dalam keadaan menggeliatnya media digital, agaknya kita makin diajak menjadi “manusia tutorial”. Seabrek pihak berlomba-lomba terus menawarkan konten untuk melakukan sesuatu hal dengan instan. Memelihara ikan, memancing, menjadi kaya, memasak, hingga menjadi ustaz selebritis.

Para pengguna itu dimanjakan dengan daya pikat omongan, variasi tampilan visual, dan godaan sukses melakukan sesuatu, hingga antusiasme berkompetisi. Dengan begitu, perhatian pengguna kini sebatas pada aplikasi-aplikasi. Untuk bisa memasak, ikutilah petunjuk dari pemengaruh yang membuat video memasak.

Ada perubahan situasi mendasar, tentang perhatian yang dikerangkakan bagi publik. Dulu, metode tutorial itu bergerak pada teks-teks dalam sekian tema kehadiran buku. Tutorial masih menginginkan ajakan berilmu. Kini, kecenderungan yang muncul, kita hanya dibuat pukau pada cara yang membuat hasrat lekas berhasil.

Janice Pratt VaCleave, salah satu nama penting yang dimunculkan oleh Penerbit Grafiti. Ia tampil dengan upaya penejemahan beberapa buku karyanya. Salah satu judul buku yang hadir di kalangan publik Indonesia adalah Gembira Bermain dengan Geometri (1996). Buku itu hasil terjemahan dari Dadi Pakar.

Dalam buku, kita mengerti, Janice menyajikan langkah-langkah dengan jumlah 101 percobaan terkait geometri. Kita menduga, ajakan itu bagian penting dalam mengerti matematika. Janice memberikan tutorial dalam bentuk teks, dengan pamrih memunculkan istilah demi istilah akan matematika.

Pembaca diajak mengerti maksud geometri. Penjelasan ditulis: “Geometri adalah pelajaran tentang bentuk. Geometri menggunakan angka dan lambang untuk menyatakan sifat-sifat berbagai bentuk tersebut serta hubungan di antaranya. Buku ini mempelajari dua macam geometri, yaitu geometri datar dan geometri ruang. Geometri datar adalah peajaran mengenai bangun dua dimensi, sedangkan geometri ruang adalah pelajaran tentang bangun tiga dimensi.”

Dalam rincian dari sekian daftar percobaan, para pembaca diajak untuk mendalami keilmuan. Tak dapat kita mungkiri, dalam lanskap keilmuan, satu hal mendasar adalah kehadiran metodologi ilmiah. Metode itu menjadi upaya untuk menyingkap bagaimana proses terjadinya sebuah ilmu.[]

 

*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak