Erlangga
bukan hanya seorang raja. Ia juga menjadi nama penerbit buku. Penerbit itu
telah lama berkecimpung di perbukuan Indonesia. Mereka pamrih memasok buku-buku
untuk jenjang sekolah hingga perguruan tinggi.
Penerbit
Erlangga membesarkan nama penting penyusun buku pelajaran sekolah. Kita ingat
saja satu nama penting dalam pelajaran fisika: Marthen Kanginan, kelahiran
Makassar, 31 Maret 1958. Konon, di Erlangga, Marthen menjadi penulis buku teks
fisika sejak tahun 1987.
Masa
bersekolah, mengamati isi tas murid-murid Sekolah Menengah Atas adalah gambaran
dunia ilmu dan pengetahuan. Jika nama Marthen terselip dalam tas, pertanda
murid itu dari keluarga menegah ke atas dan di bawah harapan menjadi bocah yang
mahir ilmu alam.
Tahun
demi tahun, Erlangga masih mengisi ruang kosong ransel murid-murid. Buku tak
melulu dianggap sebagai beban, namun keberadaannya menjadi senjata menjinakkan
kebodohan. Terlepas dari buku-buku tebal, kita menemukan sebuah buku sejumlah
120 halaman.
Buku
itu berjudul Aldjabar garapan
Zainuddin dan A. Parhusip. Diterbitkan oleh Erlangga pada 1973. Di pengantar,
penulis menyertakan penyusunan “Kata Pengantar” pada Mei 1964. Tentu, itu
memberi bukti, bahwa buku tersebut telah diterbitkan sebelum tahun 1973.
Keterangan
dalam pengantar memberi penegasan tersebut. Kalimat berupa: “Bahan Peladjaran
diambil dari buku “Aldjabar buat S.M.A. bagian C” oleh Zainuddin dan disusun
sedemikian, sehingga sesuai dengan Rentjana Peladjaran Ilmu Pasti dari Kelompok
Chusus Sosial Klas II. Dimana perlu, bahan2 baru ditambahkan.”
Aldjabar itu mengingatkan Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi dari Persia sebagai Bapak Aldjabar. Konon, sebagai bagian dari matematika, keberadaannya berfungsi dalam memecahkan persoalan dalam persamaan mendasar dan mempelajari abstraksi. Di abad XXI, kita populer dengan algoritma.
Kita ingat pidato kebudayaan Merlyna Lim di Dewan Kesenian Jakarta 2021. Ia memilih kata “algoritme”. Konsep itu pada awalnya yang mengagas adalah al-Khwarizmi. Lim menjelaskan: “secara garis besar, algoritme dapat didefinisikan sebagai spesifikasi yang runtut dalam proses pemecahan suatu masalah.”[]
*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).