#19 – Matematika dan Kepakaran

 

Dulu kita kagum dan mudah bercerita saat buku garapan Tom Nichols diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semula buku berjudul The Death of Expertise (2017). Buku diterjemahkan Ruth Meigi P dengan judul Matinya Kepakaran diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia pada 2018.

Buku mengajak sadar akan ruang-ruang gema yang berkelindan dalam fase perkembangan dunia digital. Konon ketakutan berarti yang muncul, dunia digital menjadikan lahirnya generasi mudah berkomentar, defisit membaca. Internet terus memunculkan situasi paradoksnya.

Kita mengingat saja perkembangan dalam ilmu matematika di masa lalu. Buku terbaca Pedoman Khusus Matematika 5a yang ditujukan untuk guru-guru di sekolah dasar. Buku tersebut diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada 1979.

Di buku, kita mengerti makna kepakaran dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan. Pada bagian buku, kita mendapat keterangan mengenai nama-nama yang terlibat dalam proyek tersebut. Nama-nama tersebut mentereng dengan gelar akademik yang disertakan.

Pada bagian Tim Pengolah dan Penyusun Naskah, terdapat enam belas nama. Oh, ingatan pada dua nama yang pernah terbaca keterangan biografisnya: Andi Hakim Nasoetion dan R.M.J.T. Soehakso. Mereka berdua menjadi bagian pendekar matematika pada masanya. Mereka besar di kampus, masing-masing Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gadjah Mada.

Dalam buku yang digunakan sebagai acuan mengajar para guru tersebut, agaknya tersirat dalam pengantar yang ditulis oleh tim. Keterangan berupa: “Dalam penulisan seri Buku Matematika Sekolah Dasar ini, kami merasa berhutang budi kepada Education Development Centre, Newton, Masschusetts, USA, yang telah memberikan ijin/persetujuan kepada kami untuk mempergunakan seri bukunya, “Entebbe Mathematics Series”, sebagai sumber pokok dalam penulisan seri buku tersebut.”

Buku memberi bukti dan janji akan kehadiran matematika kepada para bocah-bocah. Kepamrihan diupayakan oleh negara dengan melibatkan para pakar dari berbagai kampus dalam upaya pendatangan keilmuan. Kita kangen para pakar kampus pamrih berbahasa dan menyusun tulisan pada bocah, di tengah kesibukan menulis jurnal bereputasi internasional.[] 

 

*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak