#12 – Bilangan

 

Matematika mengajari kita pada nama-nama bilangan. Kehadiran bilangan memicu pada kegunaan dan fungsi praksis akan matematika. Arkian, kita tahu persoalan bilangan membawa pada kemauan untuk bicara ketepatan dan kegunaan.

Kita mengenal bilangan cacah. Semasa sekolah dasar, kita diajari oleh guru kita maksud akan bilangan tersebut. Kita dapat menuliskan, bilangan cacah itu himpunan bilangan asli ditambah dengan nol. Keberadaannya tidak mencakup bilangan-bilangan negatif. Kita ingat catatan semasa sekolah dengan menuliskan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….

Teks demi teks dalam bentuk buku dihadirkan pada bocah sekolah. Penerbit Pakar Raya memiliki peran penting dalam penyediaan buku untuk mendukung keberadaan buku penunjang di pelajaran. Terbaca buku Ensiklopedia Kegiatan Matematika Bilangan Cacah garapan George Watson.

Buku merupakan hasil terjemahan Evi Janu Kusumawati, diterbitkan pada 2006. George Watson dalam pengantar menulis: “Buku Ensiklopedia Kegiatan Matematika Bilangan Cacah ini berisi tentang strategi dasar untuk menguasai bilangan cacah, yang memandu Anda melalui latihan-latihan penguasaan bilangan cacah yang telah dirancang khusus untuk memotivasi para siswa dan menarik minat mereka.”

Penjelasan menyiratkan makna penting, matematika membutuhkan pendekatan terhadap lingkungan sekitar. Dalih “kegiatan” menjadi faktor mendasar, bahwa dengannya para siswa dapat menangkap keterhubungan antara matematika terhadap peristiwa maupun fenomena yang dialaminya.

Selain itu, kita juga memahami, bahwa latihan itu penting dalam mengerti matematika. Matematika tidak untuk dihafalkan. Matematika membentuk pola pikir dan rangsangan kesadaran dalam memecahkan segenap persolan. Kita dingingatkan masa bersekolah saat belajar matematika. Kita mudah dibuat menyerah sejak dini berurusan dengan matematika.

Pada abad XXI, matematika terus penting untuk dilaksanakan sebagai misi keilmuan. Dunia menghendaki kemampuan mendasar manusia salah satunya pada matematika. Kita kerap menghadapi persoalan. Konon, matematika masih menjadi kelemahan di kalangan bocah sekolah. Nilai-nilai hasil dari lembaga-lembaga di dunia membuat kita kewalahan. Kita kadang hanya disibukkan mencari pihak yang perlu bertanggung jawab.[]

 

*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak