Matematika
mengajari kita pada nama-nama bilangan. Kehadiran bilangan memicu pada kegunaan
dan fungsi praksis akan matematika. Arkian, kita tahu persoalan bilangan
membawa pada kemauan untuk bicara ketepatan dan kegunaan.
Kita
mengenal bilangan cacah. Semasa sekolah dasar, kita diajari oleh guru kita
maksud akan bilangan tersebut. Kita dapat menuliskan, bilangan cacah itu
himpunan bilangan asli ditambah dengan nol. Keberadaannya tidak mencakup
bilangan-bilangan negatif. Kita ingat catatan semasa sekolah dengan menuliskan:
0, 1, 2, 3, 4, 5, ….
Teks
demi teks dalam bentuk buku dihadirkan pada bocah sekolah. Penerbit Pakar Raya
memiliki peran penting dalam penyediaan buku untuk mendukung keberadaan buku
penunjang di pelajaran. Terbaca buku Ensiklopedia
Kegiatan Matematika Bilangan Cacah garapan George Watson.
Buku
merupakan hasil terjemahan Evi Janu Kusumawati, diterbitkan pada 2006. George
Watson dalam pengantar menulis: “Buku Ensiklopedia
Kegiatan Matematika Bilangan Cacah ini berisi tentang strategi dasar untuk
menguasai bilangan cacah, yang memandu Anda melalui latihan-latihan penguasaan
bilangan cacah yang telah dirancang khusus untuk memotivasi para siswa dan menarik
minat mereka.”
Penjelasan
menyiratkan makna penting, matematika membutuhkan pendekatan terhadap
lingkungan sekitar. Dalih “kegiatan” menjadi faktor mendasar, bahwa dengannya
para siswa dapat menangkap keterhubungan antara matematika terhadap peristiwa
maupun fenomena yang dialaminya.
Selain
itu, kita juga memahami, bahwa latihan itu penting dalam mengerti matematika.
Matematika tidak untuk dihafalkan. Matematika membentuk pola pikir dan
rangsangan kesadaran dalam memecahkan segenap persolan. Kita dingingatkan masa
bersekolah saat belajar matematika. Kita mudah dibuat menyerah sejak dini
berurusan dengan matematika.
Pada
abad XXI, matematika terus penting untuk dilaksanakan sebagai misi keilmuan.
Dunia menghendaki kemampuan mendasar manusia salah satunya pada matematika.
Kita kerap menghadapi persoalan. Konon, matematika masih menjadi kelemahan di
kalangan bocah sekolah. Nilai-nilai hasil dari lembaga-lembaga di dunia membuat
kita kewalahan. Kita kadang hanya disibukkan mencari pihak yang perlu bertanggung
jawab.[]
*Joko Priyono. Fisikawan Partikelir. Penulis Buku Bersandar pada Sains (2022).